Jumat, 09 Desember 2016

APA MAKSUD SEMUA INI?

APA MAKSUD SEMUA INI ?
Oleh Ana Imroatul Husna

k
isah ini bermula dari sebuah perkenalan di blackberry messenger. Drrrr…. Handphone bergetar. Ani melihat handphonenya dan terlihat PING!!! Dari salah satu kontak bbm yang baru saja diterimanya. Seseorang itu bernama Rehan. Dalam perkenalan itu Rehan lansung saja to the poin kepada Ani. Karena dia sebelumnya sudah tahu tentang Ani dari sepupunya yang tak lain teman Ani. Ani mulanya merespon dengan cueknya, itulah responnya kepada orang yang belum dikenalnya. Namun, Rehan nampaknya ingin sekali mengenal Ani, dia menanyakan segalanya tentang Ani bermaksud ingin kenal lebih dekat. Ternyata Rehan adalah kakak kelas semasa dia sekolah di SMP dulu. Yaah Ani sebelumnya sudah pernah tahu tentang Rehan. Namun hanya sekedar tahu saja. Ani adalah seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Surabaya. Sedangkan Rehan adalah seorang polisi yang dinas di Kota Surabaya juga. Mereka berasal dari daerah yang sama, dan dipertemukan di kota orang. Mungkin karena mereka satu kampung yang membuat keduanya merasa senang berkenalan. Dan perkenalan itu merupakan perkenalan yang sungguh manis. Belum lama mereka saling mengenal satu sama lain. Mereka sudah layaknya orang yang sudah kenal lama. Rehan selalu menunjukkan sikap manis kepada Ani setiap kali mereka chat. Ani mulanya hanya merespon biasa saja, karena ia tidak mau terlalu cepat akrab juga dengan orang yang baru saja dikenalnya. Namun, lama kelamaan sikap Ani yang terlihat cuek itu berubah menjadi manis. Mengapa itu bisa terjadi ? mungkin karena mereka merasa ada kecocokan diantara mereka. Mereka semakin hari semakin akrab dan dekat. Mereka sudah menemukan kecocokan dari keduanya. Setiap obrolan selalu nyambung dan asik. Mereka pun sudah memiliki panggilan tersendiri yang menambah kedekatan diantara keduanya. Dari bangun tidur sampai waktu untuk tidur lagi mereka terus saling berkomunikasi. Mereka merasa tidak pernah ada rasa bosan untuk saling memberi kabar dan terus berkomunikasi setiap saat. Dan akhirnya mereka bertemu untuk pertemuan yang pertama. Sebelumnya Rehan sudah mengajak Ani untuk ketemuan, dan akhirnya mereka merencanakan malam pertemuan perdana mereka. Rehan pun menjemput ke kost Ani yang tak jauh dari Kostnya. Pertemuan mereka biasa saja, mungkin karena mereka sudah merasa dekat di BBM. Ani duduk dibelakang Rehan dan mereka pun jalan-jalan malam mengelilingi kota. Mereka kemudian mengobrol di taman. Rehan adalah anak yang cukup pendiam untuk di awal pertemuan. Namun, mereka cepat sekali akrab dan layaknya orang yang sudah kenal bertahun-tahun sebelumnya. Obrolan lama mereka semakin asyik dan panjang. Dan tidak terasa sang penunjuk waktu sudah menunjukkan pukul 21.00 mengharuskan mereka untuk pulang karena tidak ingin pulang terlalu larut malam. Itu merupakan pertemuan perdana mereka yang sangat berkesan.


H
ari-hari berikutnya mereka tetap saling berkomunikasi dan bahkan rasa yang semula hanya sebatas teman saja berubah menjadi rasa yang tidak seorang pun tahu. Mereka mulai merasakan ada rasa yang berbeda diantara mereka. Mereka tidak pernah merasa bosan untuk saling berkomunikasi setiap saat. Yang mulanya hp hanya dipakai untuk sms dan telpon seperlunya saja. Kini hp di pakai untuk nelpon berjam-jam. Dan hp yang biasanya di pakai untuk BBM an seperlunya saja bila ada kepentingan kini dipakai untuk chat setiap saat. Ani jarang sekali memperdulikan hp nya, namun kini hpnya selalu ia pegang kemanapun ia pergi. Hari terus bergulir, dan waktu pun terus berjalan. Kedekatan mereka semakin Nampak saja. Mereka sudah memiliki kedekatan layaknya sepasang kekasih. Ketemuan dan jalan sudah sering mereka lakukan di malam-malam yang sudah mereka rencanakan. Ani merasa sudah menemukan sang arjunanya ketika selama bersama dengan Rehan. Rehan sudah mampu mengisi kekosongan hati di diri Ani. Dan hari-hari selanjutnya hubungan mereka masih saja belanjut dengan manis. Bahkan obrolan yang biasanya hanya lurus-lurus saja berubah ke obrolan yang sudah saling mengungkapkan rasa sayang masing-masing. Ani merasakan ketulusan rasa sayang yang diberikan oleh Rehan kepadanya. Rehan adalah sosok yang telah mampu membuat hati dan perasaanya berbunga-bunga setiap saat. Semua itu berawal dari rasa nyaman yang mereka dapat di awal pertemuan yang berlanjut kepada hubungan yang semakin dalam. Mereka terus berkomunikasi setiap saat dan bahkan mereka sudah sering ketemuan untuk makan bersama dan jalan-jalan. Kedekatan mereka semakin akrab dan lengket seperti prangko dengan amplop.





R
asa nyaman itu lama kelamaan menjadi rasa bosan, kedekatan yang mereka jalanin dibangun diatas ketidak jelasan status diantara keduanya. Mengapa demikian? penuh pertanyaan di benak Ani tentang hubungan mereka. Lalu Ani menanyakan tentang hubungan mereka. Ani menanyakan tentang kejelasan hubungan mereka yang semakin lama semakin dalam saja rasa yang ada pada dirinya. Ani sungguh tidak menyangka dengan semua penjelasan Rehan. Rehan menjelaskan bahwasanya semua keputusan ada di tangan orang tuanya. Dia menuruti semua kemauan orang tuanya. Dia mencari sosok perempuan yang bisa ambil hati kedua orang tuanya. Katanya hidupnya 80% orang tuanya yang ngatur, dia bakal jadi apa yang orang tuanya inginkan. Jadi kesimpulannya hubungan mereka tetap tidak ada kejelasan sampai Rehan mempertemukan Ani dengan kedua orang tuanya. Jika orang tuanya setuju dengan hubungan mereka maka mereka lanjut dan jika tidak maka mereka berakhir. Hmmm …. Itu sungguh kisah percintaan yang sangat rumit. Kita yang menjalani suatu hubungan namun orang tuanya yang menentukan hubungannya. Ani semakin bingung dengan semua penjelasan yang diberikan oleh Rehan. Dia bingung apa yang harus diperbuatnya. Dan apa yang harus dilakukannya untuk menghadapi semua ini. Dia sangat sedih dengan semua penjelasan yang diberikan oleh Rehan. Ani merasa takut tersakiti hatinya andai nanti dia dipertemukan orang tua Rehan dan orang tua Rehan tidak setuju dengannya maka ia harus ditinggalkan. Itu akan menjadi sebuah sakit yang amat dalam nantinya. Ani berada di posisi yang amat rumit. Disisi lain ingin dia lepas Rehan namun rasa sayangnya mengalahkan itu semua. Sungguh berada di posisi yang amat disesali. Apakah yang harus dilakukan jika sudah tak sanggup untuk bertahan namun terlalu sayang untuk melepaskan? Sungguh keadaan yang sangat rumit untuk diselesaikan. Ani sangat dihantui dengan keadaan yang seperti ini, dia berbagi cerita dengan teman-teman terdekatnya dan rata-rata teman yang diajaknya curhat memberi saran untuk meninggalkannya dan melepasnya jika tidak ingin sakit hati nantinya karena keputusan iya atau tidaknya orang tuanya yang menentukan. Itu menjadi sebuah polemik yang besar bagi Ani, karena sejauh ini ia masih begitu sayang dengan Rehan dan masih belum sanggup untuk jauh bahkan pisah dengan Rehan.  Ani selalu termenung dan memikirkan dengan keras keputusan atas hubungannya dengan Rehan.







A
khirnya Ani pun memiliki keputusan untuk mundur dari Rehan dengan alasan iya tak sanggup menerima kenyataan orang tua Rehan andai orang tuanya tidak setuju dengannya. Mulanya rehan terkejut dengan keputusan Ani yang tiba-tiba. Namun akhirnya Rehan menuruti kemauan Ani yang ingin lepas darinya. Sebenernya Ani tidak sanggup melakukan hal itu. Tapi itu semua iya lakukan karena iya mendengar nasehat-nasehat teman dekatnya. Akhirnya mereka pisah untuk beberapa waktu walaupun mereka sudah berucap untuk pisah namun mereka masih saja tetap berkomunikasi layaknya seperti biasa. Mungkin mereka masih belum terbiasa dengan keadaan yang jauh bertolak belakang dengan apa yang biasanya mereka lakukan. Malam itu Ani menceritakan apa yang dialaminya dengan temannya tentang kisruh hatinya yang belum bisa untuk move on. Salah seorang temannya ini berbeda daripada saran temannya sebelumnya. Teman Ani berkata kepadanya dan memberi saran bahwa seseorang tidak akan bisa move on dari seseorang apabila tidak ada alasan dirinya untuk move on. Jadi tidak akan ada orang yang bisa move on tanpa kejelasan yang jelas dan alasannya untuk bisa move on. Saran dari temannya Ani harus bertahan dan kembali lagi kepada Rehan sampai ia dibawa bertemu dengan orang tua Rehan dan tahu apa keputusan dari orang tua Rehan. Dan jika dia sudah tahu apa keputusan yang diberikan orang tua Rehan saat bertemu dengannya disitulah letak alasan untuk bisa move on. Jadi diterima atau tidaknya itulah yang membuat hati ini lega tanpa ada tanda tanya yang besar karena mundur sebelum berperang. Ani berpikir panjang dengan perkataan temannya. Dia berpikiran ada benarnya juga dengan saran yang diberikan oleh temannya. Bahwasanya seseorang tidak akan bisa move on jika tidak ada alasan kuat yang membuatnya bisa move on dengan cepat apalagi ini berkaitan dengan persoalan hati, itu sungguh rumit dan sangat membingungkan dan akan tetap tersiksa batin karena belum bisa move on dari orang yang disayanginya.






E
sok paginya Ani mengungkapkan niatan dirinya untuk kembali kepada Rehan dengan alasan bahwa ia tak sanggup pisah dan tidak bisa move on tanpa adanya suatu alasan untuk bisa move on dan terus tersiksa batin, bila ia pisah tanpa adanya kejelasan dan alasan yang kuat untuk pisah sebelum bertemu dan menerima keputusan dari orang tua Rehan. Rehan pun merespon dengan baik, ia sangat membuka kembali dirinya untuk Ani kembali kepadanya. Mereka kembali seperti biasa dan melakukan apapun sama halnya seperti yang mereka lakukan sebelum-sebelumnya. Namun semuanya dilandasi dengan ketidak jelasan status diantara keduanya. Ani tetap sabar bertahan sampai ada masanya waktu yang tepat ia dipertemukan dengan kedua orang tua Rehan. Rasa sayangnya yang begitu tulus mengalahkan semua keraguan dan ketidaksanggupannya menghadapi persoalan percintaan dan polemik yang menimpa hati serta perasaannya. Ani sungguh berada di posisi yang sangat rumit. Ada kalanya ia berpikiran untuk menjauh namun rasa sayangnya yang begitu dalam selalu mengurung niat dan tindakannya. Jadi dia tetap sabar dan terus bertahan pada keadaan yang sebenarnya sangat disesalinya. Rasa sayangnya yang begitu dalam kepada Rehan membuatnya lupa dengan masalah hati dan perasaannya. Dia tetap biasa saja dengan keadaan yang tengah terjadi pada dirinya dan hubungannya dengan sang pujaan hatinya. Keduanya sudah saling sayang, sampai tiap hari rasa sayangnya mereka tunjukkan satu sama lain. Namun itu hanyalah perasaan semata tanpa adanya status yang memperkuat keduanya. Semuanya dilandasi tanpa adanya kejelasan hubungan namun saling cinta dan berat untuk saling melepaskan satu sama lain.





B
ulan berganti bulan, minggu pun berganti minggu dan waktu terus bergulir. Tak menyangka hubungan mereka sudah menginjak 3 bulan. Kedekatan yang mereka jalani semakin dekat dan saling mengerti sikap satu sama lain. Namun berbagai masalah mulai timbul lagi diantara Ani dan Rehan. Rehan tiba-tiba saja bersikap tidak seperti biasanya kepada Ani. Sikapnya yang biasanya manis dan romantis berubah menjadi jutek dan tidak lagi peduli kepada sang wanita yang tengah dekat dengannya. Mengapa itu bisa terjadi? Ada apa? Apa masalah yang terjadi? Pertanyaan-pertanyaan semacam itulah yang tengah ada di benak Ani penasaran apa hal yang membuat Rehan berubah sikap kepadanya. Usut punya usut ternyata Rehan sedang ada masalah yang dihadapinya. Masalahnya yaitu Rehan dipindahtugas jaga di bank tidak lagi jaga di rumah dinas kapolres. Masalah pekerjaannya yang membuatnya badmood setiap saat dan Ani ikut terkena imbas dari kacaunya masalah Rehan. Rehan tidak senang jaga bank. Karena jaga bank sangatlah rumit, itu semua tidak sesuai dengan keinginannya. Yang dia inginkan adalah jaga PT yang bisa pulang kapanpun ia mau. Jika dia jaga bank maka ia tidak bisa pulang kapanpun ia mau. Karena tidak ada hari libur dari jaga bank. Alasannya ingin selalu pulang ke rumah adalah ia ingin membawa ayahnya berobat. Ayah Rehan cukup keras kepala, ia tidak mau menuruti kemauan anak serta istrinya yang memintanya untuk mau berobat. Yang bisa mampu membuatnya mau berobat hanyalah Rehan. Maka dari itu Rehan sangat berkeinginan membawa ayahnya berobat dan dia yang mengantarkan ayahnya berobat. Namun apa daya, keinginannya membawa ayahnya berobat belum tercapai karena masalah pekerjaan yang bertolak belakang dengan apa yang diinginkan hatinya. Ani sangat kecewa dan sedih dengan sikap Rehan kepada dirinya. Ia sangat kecewa karena Rehan tidak bisa mengatur masalah yang dihadapinya dengan hatinya. Ia libatkan semua orang dalam ke badmood annya dengan masalah yang dihadapinya. Ani sangat sedih, ia selalu meminta Rehan untuk bisa mengontrol dirinya untuk tidak seperti itu. Namun Rehan tetap saja keras kepala, bahkan dengan cuek dia abaikan Ani. Rehan main game dan tidak lagi memperdulikan sang wanita yang selalu senantiasa menyayanginya. Dengan alasan ia selalu main game untuk menyibukkan dirinya agar tidak terlalu stress dengan masalah yang tengah menimpanya. Sebenarnya masalah yang dihadapinya itu bisa menjadi biasa saja apabila ia mampu dan sanggup mengontrol kendali dirinya untuk tidak egois dan melibatkan orang lain untuk ikut masuk ke dalam masalahnya. Ani dan Rehan selalu berdebat. Sebenarnya Ani tidak mau berdebat terus dengan Rehan namun, Rehanlah yang membuatnya berdebat dan timbul lagi masalah lain yang sebenarnya tidak mereka inginkan. Ani sangat menginginkan Rehan bersikap seperti biasa dan lebih menghargai Ani dan tidak mengabaikannya. Ani sangat bingung dengan segala hal yang dihadapinya. Karena ia tidak tahu menahu dengan apapun yang terjadi namun ia ikut menjadi imbas dari semuanya. Itu sungguh keadaan yang tidak adil dan pantas diterima oleh Ani yang selalu senantiasa bertahan dan selalu pengertian terhadap Rehan dalam kondisi apapun.





R
ehan masih tetap saja sibuk dengan masalah yang dihadapinya. Rehan terlalu mendramatisir apa yang tengah dialaminya tanpa adanya sikap dewasa dalam menyikapinya. Ani tetap saja sabar dengan sikap Rehan yang semakin hari semakin berubah dan lurus-lurus saja kepada dirinya. Mereka tetap saja chat dan saling komunikasi walaupun komunikasi mereka sudah tak lagi sama dan tak semanis sebelum-sebelumnya. Ani maklum dengan semuanya, ia berpikiran mungkin Rehan masih kacau dengan pikirannya sendiri dan dengan masalah-masalah yang tengah menimpa dirinya. Malam itu merupakan malam yang paling menyakitkan  dan malam yang tak pernah terlupakan oleh Ani. Tiba-tiba saja Rehan meminta mundur dari Ani dengan alasan belum adanya kejelasan dari orang tuanya sampai sejauh ini. Dan Rehan mengatakan bahwa Ani adalah sosok wanita yang terbaik dari semua wanita yang pernah dikenalnya. Ani sangat terpukul dengan keputusan Rehan. Ia sangat merasa sakit hati, karena selama ini ia bertahan menahan rasa lukanya sampai ia dipertemukan oleh kedua orang tua Rehan. Namun Rehan memutuskan untuk mundur dan pisah dengannya. Ani tidak tahu apa maksud dari semua yang diterimanya. Dia merasa sangat begitu sakit hati. Lebih-lebih Rehan mengutarakan keputusannya melalui Blackberry Messenger tanpa berbicara dan mengungkapkan langsung kepada Ani secara langsung dan empat mata. Ani sangat tidak terima dengan keputusan Rehan kala itu. Ia meminta beribu penjelasan kepada Rehan sampai akhirnya mereka berdebat hebat malam itu. Mungkin Rehan sudah merasa bosan dengan hubungannya dengan Ani. Sungguh kasihan nasib Ani. Ia sudah cukup bertahan dengan semuanya namun ia mendapat balasan yang amat menyakitkan hatinya. Ani sangatlah terpukul, air mata dari pelupuk matanya mengalir deras tak bisa terbendung. Hatinya sangat sakit dan sangat terluka, ibarat luka menganga tertetes air jeruk nipis dan terasa amat perih. Jiwanya seketika lemah, pikirannya kacau, perasaannya hancur dan hatinya sangatlah terluka. Ia sangat merasa tersakiti karena ia senantiasa memberikan rasa sayang yang setulus-tulusnya dengan Rehan yang dianggapnya orang yang selama ini ia cari dan sang arjuna yang selama ini ia nantikan. Rehan meminta maaf dan terus meminta maaf kepada Ani karena merasa telah menyakiti hati wanita yang pernah singgah dan mengisi hati serta hari-harinya. Malam semakin larut, Ani masih tetap saja dengan kekacauan hatinya. Badannya semakin lemah dikarenakan terlalu banyak beban pikiran yang memenuhi pikirannya dan rasa sakit hati terdalam yang tengah menimpanya. Malam itu dia menggigil badannya panas dingin tidak karuan, belum lagi kekacauan yang memenuhi isi otaknya dan membuat kepalanya semakin sakit dan terasa berat. Semalam suntuk Ani tidak bisa tidur masih saja tetap berada dalam kesedihan serta kesuraman hatinya.






K
eesokan harinya Ani masih tetap saja merasa terpukul dengan keputusan dan hal yang terjadi tadi malam kepadanya. Badannya semakin tidak karuan. Kepalanya berat dan merasa pusing. Pikirannya kacau dan membuat kesehatannya menurun drastis. Jika ia berdiri ia merasa tidak sanggup dan berasa ingin tumbang. Badannya sangat lemah dan tak sanggup berdiri. Semua beban pikiran membuatnya drop dan menganggu kesehatannya. Hari itu Ani bertekad untuk tetap masuk kuliah karena mata kuliah penting dan itu merupakan mata kuliah tambahan dari dosen yang berhalangan masuk sebelumnya. Jadi Ani bertekad untuk tetap masuk kuliah walaupun kondisinya sedang tidak stabil dan memungkinkan untuk mengikuti perkuliahan. Mulanya dia meminta kakak laki-lakinya yang tepat sedang berada di Surabaya. Namun, kakak laki-lakinya tidak bisa mengantarnya kuliah dikarenakan ia terlalu sibuk dengan urusan pekerjaannya yang mengharuskannya mengabaikan yang lain. Akhirnya dengan tekat yang bulat, Ani bergegas pergi ke kampus dengan mengendarai sepeda motor sendiri. Ia pelan-pelan mengendarai sepeda motornya karena ia takut drop di jalan. Akhirya sampailah di kampus dengan selamat. Ia mengikuti pelajaran seperti biasa walaupun kepalanya terasa berat dan merasa seperti akan tumbang dan goyah. Beberapa menit mengikuti proses belajar mengajar, Ani merasa kepalanya berat dan pandangannya berputar. Ani drop dan pingsan disaat belajar. Teman-teman serta dosen yang berada di kelas panik melihat kejadian itu. Ani digotong oleh teman-teman sekelasnya dan dibawa ke kantor dosen. Lalu salah seorang dari teman Ani menelpon kakak Ani. Dan singkat waktu, kakak Ani datang dan panik. Ani belum sadarkan diri untuk waktu yang cukup lama. Dan akhirnya Ani siuman walaupun kepalanya masih terasa berat dan susah untuk diajak bicara. Lalu Ani dibawa ke rumah sakit oleh kakaknya. Ia dibawa ke rumah sakit dengan menaiki mobil saudaranya yang baru saja ditelpon oleh kakaknya untuk datang ke kampus dan membawa Ani ke rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit Ani langsung dibawa ke ruang UGD dan langsung ditangani dengan diberi nafas buatan dengan dioksigen menggunakan tabung gas. Ani dioksigen selama dua jam untuk memulihkan apa yang dideritanya kala itu. Lalu dokter datang dan memeriksa Ani dan bertanya-tanya beberapa hal kepada Ani untuk meminta keterangan mengapa dia bisa drop dan jatuh pingsan. Setelah itu Ani dibawa pulang dan saran dari dokter apabila Ani tetap saja masih belum ada perubahan dan tetap saja drop untuk segera konsultasi ke dokter saraf. Akhirnya Ani pun bisa pulang, Ani pulang ke rumah saudaranya untuk pemulihan. Salah seorang teman Ani memberi tahu Rehan tentang kejadian yang menimpa Ani dan memberitahu bahwa Ani drop dan jatuh pingsan di kampus. Malamnya Rehan datang ke rumah saudara Ani dengan tujuan untuk menemui dan mengetahui keadaan terkini Ani. Ia juga merasa sangat merasa bersalah karena sebab dropnya Ani salah satunya adalah karena dirinya. Ani sangat sedih tapi masih ada sedikit bahagia dalam hatinya bahwasanya Rehan masih peduli dengan dirinya, mengapa drop dia baru peduli? Hmmm… sungguh sedih sekali.








K
eesokan harinya ibu Ani datang ingin mengetahui keadaan anaknya yang tengah sakit-sakitan. Ani belum mengalami perubahan tetap saja drop dan lemah walaupun sudah 3 hari istirahat total. Dia tidak memiliki nafsu makan sama sekali, dia sangat tersiksa dengan kondisi semacam itu. Apa yang dimakan selalu dimuntahkannya. Jadi perutya tidak terisi makanan sedikitpun. Badan semakin drop. Karena keadaan semakin hari semakin parah, akhirnya Ani dibawa ke rumah sakit lagi. Ani dibawa ke rumah sakit dan lansung ditangani di ruang UGD. Ani langsung diinfus dan disarankan untuk opname beberapa hari di rumah sakit. Ani dijaga oleh ibunya selama di rumah sakit. Teman-temannya berdatangan menjenguk Ani di rumah sakit dan tak lain juga Rehan juga datang menjenguk Ani di rumah sakit. Ani dirawat di rumah sakit selama 4 hari 3 malam. Dan karena kondisi sudah semakin membaik, Ani diperbolehkan pulang dengan berbagai macam saran serta nasehat dari dokter untuk selalu menjaga kesehatannya dan tidak terlalu banyak beban pikiran.



A
ni pun pulang ke kostnya dan istirahat total memulihkan kondisi kesehatannya sehabis pulang dari rumah sakit. Rehan pun masih peduli saja dengannya semenjak ia sakit-sakitan dan keluar masuk rumah sakit. Ani pulang pada hari rabu, ia istirahat selama 4 hari dan memulai aktivitas kuliahnya hari senin. Pada hari minggunya masalah timbul lagi dan menimpa dirinya.
Teman Ani datang ke kost Ani, dan bertepatan pula Rehan sedang chat dengan teman Ani dan tengah membicarakan persoalan hubungan antara Rehan dan Ani. Mulanya perasaan Ani sudah berfirasat tidak karuan, ternyata apa yang dirasakannya benar. Isi dari chat mereka adalah tentang respon orang tua Rehan terhadap Ani. Bahwasanya orang tua Rehan kurang suka dengan Ani. Dan Rehan bingung apa yang harus dilakukannya untuk mengungkapkan hal itu kepada Ani, karena Rehan takut Ani kenapa-kenapa dengan keputusan yang nanti disampaikannya. Dan isi chat itu Rehan berbicara bahwa ia akan berencana mundur perlahan dan tetap tidak mau jujur dengan Ani. Dan Rehan juga berkata bahwa dengan melihat foto, orang tua sudah tahu bagaimana sikap seseorang tersebut. Apa itu masuk akal? Tidak bukan? Sikap seseorang tidak bisa ditebak hanya dengan melihat dan menerka dari sebuah foto saja. Ani pun sangat terpukul dan kecewa dengan semua hal yang diketahuinya itu. Dia pun chat Rehan dan berkata bahwa dia memiliki firasat yang tidak karuan dengan hubungan mereka. Ani hanya mengetes kejujuran Rehan, karena sebelumnya Ani sudah mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang telah disembunyikan Rehan kepadanya. Namun Rehan pun tidak berani untuk jujur dan menyembunyikan semuanya.






I
tu semua membuat Ani semakin kecewa kepada Rehan. Dan akhirnya Ani pun menyinggung-nyinggung dan mengaitkan pembahasan tentang firasat dan kejelasan hubungan mereka. Lalu perlahan Rehan pun mau membuka apa yang dirahasiakannya jika orang tuanya kurang suka kepada Ani. Dia berkata bahwa orang tuanya tidak ada respon sama sekali dengan Ani. Lalu mengapa bisa berkata bahwa orang tuanya kurang suka ? padahal dia berkata tidak ada respon sama sekali dan tidak ada membahas masalah Ani sama sekali. Hmm.. itu sangatlah membingungkan dan tidak jelas. Dia berkata bahwa orang tuanya selalu membicarakan mantannya berulang-ulang jika mantannya menelpon mereka. Sedangkan kepada Ani, orang tua mereka tidak ada tanggapan sama sekali. Ani jadi tambah bingung, bagaimana bisa ia dekat dan mengambil hati orang tua Rehan jika mereka saja belum pernah bertemu? Lalu apa tujuan dari Rehan membandingkan dan menceritakan tentang mantannya kepada dirinya? Dan pertanyaan besar dirinya adalah bagaimana orang bisa menilai kurang suka kepada seseorang jika mereka saja belum pernah bertemu dan bertatap muka? Dan mengapa Rehan bisa mengatakan bahwa orang tuanya kurang suka kepada Ani,namun dia juga berkata bahwa orang tuanya tidak ada bahas masalah Ani sama sekali? Semuanya membingungkan, sangatlah rumit dan  segala apa yang dikatakan oleh Rehan berbeda-beda. Itu lah yang menjadikan keraguan Ani kepada Rehan. Ani jadi memiliki anggapan bahwa Rehan sudah tidak ada rasa dengannya dan berusaha ingin mundur namun dengan alasan dia bawa-bawa kedua orang tuanya dalam masalah ini. Ani sangatlah kecewa dan hatinya sangatlah sakit sekali, karena selama ini ia selalu senantiasa bertahan dan merelakan hatinya berada pada ketidakpastian namun semuanya berujung tidak sesuai dengan apa yang dibayangkan sebelumnya. Belum saja janji Rehan ditepati untuk mempertemukannya dengan orang tua Rehan namun Rehan sudah berkata yang tidak-tidak dan berusaha untuk mundur darinya. Sungguh posisi yang sangat menyakitkan. Ani sangat bingung, harus percaya kepada siapa? Dia tidak tahu apakah Rehan jujur dengan semua yang disampaikannya atau hanya alasan semata untuk mundur darinya. Atau orang tuanya memang benar seperti yang disampaikannya bahwa mereka tidak suka kepada dirinya. Jika iya, kenapa? Padahal Ani belum pernah bertemu langsung dengan orang tua Rehan. Ani sangatlah terpukul dan merasa dipermainkan hati serta perasaannya oleh Rehan. ani tidak membenci orang tua Rehan, karena ia juga tidak tahu mana sebenarnya yang benar. Bisa saja orang tua Rehan tidak seperti apa yang dikatakan oleh Rehan bahwa mereka tidak suka kepadanya. Apakah itu hanyalah kebohongan? Tidak ada yang tahu, yang tahu hanyalah Rehan dan Anilah yang jadi dibingungkan atas semuanya. Ani sangatlah menyesal dan membenci pertemuan mereka yang hanya membawa luka dan keperihan  hati. Ani begitu menyesal karena selama ini mencintai dan menyayangi dengan setulus-tulusnya dengan orang yang tidak bersedia memperjuangkannya. Cinta adalah sebuah penghormatan, jika orang yang kita sayangi tidak bisa menghormati kita sudah jelas dia tidak mencintai kita apapun penjelasannya. Ani merasa sangat kecewa mencintai orang yang salah yang hanya bisa menebar luka didalam hatinya. Dia benci dengan semuanya, dia benci dengan pertemuan mereka dan dia sangat menyesali pertemuan mereka. Karena selama dengan Rehan ia sudah merasakan banyak kepiluan-kepiluan yang menjadikan beban dihidupnya hingga ia tak sanggup dan jatuh sakit dan drop. Ia sudah cukup berjuang dan bertahan, namun apa yang diterimanya? Semuanya tidak sesuai dengan harapannya.





M
emang sebelumnya Rehan sudah berkata untuk mundur darinya namun hatinya masih belum sanggup. Kini Ani sudah merasa lapang dada untuk rela melepas dan mundur dari Rehan. karena dekat dan bersama dengan Rehan hanyalah membuatnya sakit terus menerus. Sudah banyak yang Ani perjuangkan untuk tetap bertahan dengan Rehan walaupun dengan ketidakjelasan status hubungan. Sedangkan Rehan sama sekali tidak ada perjuangan atas dirinya. Ani pun mundur dan pisah dengan Rehan dengan penuh kebencian. Tidak ada yang bisa mampu mengobati luka hatinya itu. Karena luka itu sudah cukup parah untuk diobati dan disembuhkan oleh siapapun. Hal pahit memang tidak perlu diungkit hanya akan menambah kebencian namun tidak ada seorang pun yang ingin mengungkit hal pahit hanya saja hal pahit akan tetap terkenang dan tersemat permanen di dalam hati bahwasanya pernah dilukai. Intinya jangan pernah tebarkan luka jika kau tak sanggup menutup luka itu. Mereka mampu memberikan kesan terindah di awal perjumpaan namun tidak bisa menghadirkan perpisahan yang manis diantara mereka, yang tersisa hanyalah kebencian dan perasaan yang penuh pengkhianatan. Ini menjadi suatu pembelajaran bagi Ani untuk kedepannya, lebih hati-hati dalam hal apapun. Agar ia tidak terjatuh dan tersakiti untuk yang kedua kalinya. Yang jadi pertanyaan besar sekarang ini, apakah Rehan modus atau tulus? Tidak ada yang mampu menjawab. Ani pun senantiasa berharap dan berdoa, andai ia hatinya terjatuh lagi semoga Allah tidak lagi menjatuhkannya pada orang yang pandai mematahkan hati. Kini Ani lebih fokus pada kehidupannya dan berusaha melupakan Rehan dan menyingkirkan jauh-jauh Rehan dalam hidupnya, agar ia bisa merasa tenang dan sakit hatinya dapat terobati dengan sendirinya seiring waktu bergulir. Dalam benak Ani selalu terngiang dan Ani tidak pernah menyangka ini bisa terjadi, apa maksud semua ini?

D
an lebih terpukulnya lagi, belum lama pisah dengan Ani. Rupanya Rehan sudah dekat dengan perempuan lain, bahkan dia tak segan-segan untuk meng-upload foto dengan cewek itu di akun instagramnya. Ani sungguh terpukul dan sangatlah kecewa melihat postingan itu. Sudah semakin parah dan lengkap sudah sakit hati yang diderita oleh Ani. Peduli Ani terlalu berlebihan sehingga membuatnya terlalu sakit hati sedangkan Rehan bahkan seolah-olah tak terjadi apa-apa. Bukan hanya itu saja, masih banyak lagi hal-hal lain yang terungkap dan menunjukkan bahwa Rehan bukanlah sosok yang sesuai dengan dugaannya dulu. Sedikit demi sedikit hal-hal yang berkaitan dengan kejelekan kian dinampakkan kepada Ani. Ani mencoba untuk memaafkan dan menghapus Rehan sebersih mungkin dari ingatannya. Dia berusaha untuk tidak mengingatnya bahkan untuk tidak mengenalnya lagi. Ani berusaha untuk tidak membenci, namun kejahatan-kejahatan dan perlakuan-perlakuan Rehan selalu saja terlintas dibenaknya hingga kini. Biarlah waktu yang mengobati semuanya, biarlah semua menjadi jejak yang semoga tak meninggalkan bekas. Semoga apa yang menjadi rasa trauma dan sakit hatinya tidak akan pernah terulang lagi dihidupnya. Kini Ani lebih berhati-hati dalam memilih teman, karena pengalaman sakit hatinya yang membuatnya lebih selektif dan susah membuka hati dengan sembarang orang. Ani menjadi sosok yang tegar dan lebih intropeksi diri agar pengalaman burk yang pernah membuatnya kandas tak akan terjadi untuk kedua kalinya.
Tamat



5 komentar: