Sabtu, 19 November 2016

Peluh Keletihan yang Tergantikan

                 Tetesan peluh keringat telah terganti, kelelahan dan sepintas kekecewaan yang pernah terlintas pun hilang, tergantikan dengan suatu kebanggaan yang sangat luar biasa dengan jerih payah usaha kerja keras sepenuh hati membuahkan hasil yang sesuai dengan harapan. Teringat akan perkataan sang proklamator Bung Karno " Beri aku 3 pemuda, maka mereka akan mengguncangkan dunia"..
Yaaah cukup 3 pemuda, hal itu memiliki artian bahwa tak perlu 1000 anggota untuk bisa sukses dan membuahkan keberhasilan, namun beberapa orang saja sudahlah cukup jika saling bekerja sama sepenuh hati dan memprioritaskan kemajuan bersama. Dan kami sangat bersyukur dan sangatlah bersyukur, acara yang kami agendakan jauh-jauh hari dapat berjalan dengan baik dan efisien. Mengingat kembali banyak sekali rintangan ataupun hal-hal yang menjadikan kami merasa pesimis akan berjalannya acara yang telah kami rencanakan ini, namun itu semua telah terbayar dan tergantikan dengan puncak acara yang sangat luar biasa.
                 Apresiasi yang sangat luar biasa bagi kami Himpunan Mahasiswa Prodi Bahasa Inggris Universitas Islam Indragiri dapat menyelenggarakan sebuah ajang bergengsi bagi siswa Sekolah Lanjutan Tingkat Atas(SLTA) yakni Kompetisi Debat Bahasa Inggris yang bertemakan "Challenge the World with the Spirit of Youth" yang berlangsung selama dua hari tepatnya pada tanggal 18-19 November 2016, bertempat di Kampus Unisi jalan Soebrantas Tembilahan. Terimakasih untuk seluruh Lembaga yang membantu serta mendukung demi berlangsung dan terlaksananya acara ini, terimakasih untuk instansi dan lembaga-lembaga terkait.
                 Semoga ajang-ajang seperti ini dapat mengembangkan kemampuan siswa khususnya dalam berbahasa inggris dan keberanian untuk mengajukan sebuah pendapat di forum umum. Mengingat kembali bahwa Bahasa Inggris merupakan bahasa Internasional yang wajib diketahui oleh siapapun agar kita tidak tertinghal oleh kemajuan arus globalisasi saat ini, jadi teruslah belajar, teruslah bangkit, teruslah berusaha melakukan yang terbaik, kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda, keputusasaan hanya akan menjejakkan keberhentian, oleh karena itu bangkit dan "Tantang Dunia dengan Semangat Kepemudaan".
                  

Kamis, 10 November 2016

Kala itu...

Debat Bahasa Inggris, Unisi Masuk 20 Besar

Sabtu,14 Mei 2016 - 08:19:51 wib | Di Baca : 871 Kali

HARIANRIAU.CO, INDRAGIRI HILIR - Universitas Islam Indragiri (Unisi) berada diperingkat 19 dalam perlombaan Debat Bahasa Inggris "National University Debating Championship 2016" di Hotel Pangeran Pekanbaru.

Lomba tersebut berlangsung selama 4 hari, dari 09 sampai 12 Mei 2016 yang diikuti sebanyak 32 Universitas Se-Kopertis Wilayah X.

Pada Debat yang diikuti UNISI setiap tahunnya ini, kali ini, 3 Mahasiswa diutus untuk mewakili, Ana Imroatul Husna, Ardian Supianda dan Onica Sari. Ketiganya merupakan mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Prodi Bahasa Inggris.

“Cukup membanggakan, artinya mahasiswa kita sudah mampu bersaing dengan sejumlah Universitas lainnya di luar sana,” kata Rektor Unisi DR R Sri Handayani melalui Humasnya, Fahyunani Zaini SPdi kepada wartawan, Jumat (13/5/2016).

Dari peringkat itu, dinilai bahwa kualitas pendidikan di Universitas kebanggaan masyarakat indragiri ini tidak kalah dan mampu bersaing. Seiring berjalannya waktu, Unisi telah dapat dan terus meningkatkan kapasitasnya sebagai kawah candradimuka bagi ilmu pengetahuan yang mampu membawa daerah semakin bermarwah. (Rls)

Senin, 07 November 2016

Sang Idola Hidup

Bundaaaaaa.......
Kaulah muara kasih dan sayaaaaanggg 🎤🎼🎶🎤🎼🎶🎤🎶🎼🎤🎼🎶
Hihhihii jadi nyanyi lagunya Teh Erie Suzan aja ni bawaannya 😂
Cerita tentang sosok wanita yang biasa dipanggil dengan sebutan Mamak, Ibu, Mami, Mama,Bunda, Enyak, Mimi, Umi, atau apapun itu memang gak ada habisnya. Karena memang jasa dan pengorbanannya tak terkira dan kasih sayangnya sepanjang masa hanya memberi tak harap kembali bagai sang surya menyinari dunia... Huhuu ups ngapa aku jadi nyanyi, udah kayak sa...l jamil aja hihihiii

Memang sungguh besar jasa dan pengorbanan dari ibu kita, mulai dari mengandung, melahirkan, mendidik hingga sampai akhirnya melepaskan anaknya untuk hidup mandiri. Semua itu tak luput dari pengorbanan ibu kita, sang pahlawan pertama di hidup kita. Jadi, sangatlah beruntung jika kita masih bisa bersamanya, melihat senyuman manis dibibirnya, melihat tawa bahagia yang tergambar di wajahnya, dan masih bisa berpelukan hangat dalam dekap kasihnya. Karena banyak diantara kita yang tak seberuntung bisa bersama dengan wanita tangguh yang kita sebut-sebut sebagai ibu, jadi sungguhlah beruntung jika kita masih bersamanya hingga detik ini.

Waktu terus bergulir, jam pun terus berputar, usia pun kian bertambah dan segalanya kian menepis. Kita tak akan pernah tahu dan tak akan pernah tahu bagaimana takdir Tuhan? Apa yang digariskan-Nya kepada kita? Apakah kita bisa mengantisipasi sebelum datangnya takdir yang tidak kita inginkan? Kita tidak bisa melakukan itu semua, yang hanya bisa kita lakukan hanyalah berdoa dan berusaha. Karena tak ada usaha yang akan membawa berkah jika tidak diselingi dengan doa suci yang mengirinya. Oleh karena itu, selagi orang tua kita masih menemani kita, masih menuntun kita, masih memberikan ribuan nasihat yang membangkitkan kita kembali dikala semangat itu runtuh, masih senantiasa mendoakan kita, dan masih tetap terang menyinari kita disaat asa kita mulai meredup.  Kita juga tak akan pernah tahu apakah kita bisa hidup lebih lama, atau besok adalah hari terakhir bagi kita. Oleh karena itu sahabat... Usahakan teruslah ukir senyum kebahagiaan di bibir mereka, jangan biarkan tangis dan kesedihan terlukis di wajah mereka. Jangan sampai kita menyesali semuanya dikala mereka tak lagi disisi kita.Dan semoga kita selalu diberi kesempatan untuk bisa membahagiakan dan melukis kebahagiaan di hidup mereka. Amiiiiinnnnn ya robbal alamiiiinn......

Oke guys, diedisi kali ini aku akan bercerita sedikit tentang ibunda tercintaku, sang idola di hidupku. Ibu ku bernama Siti Rofi'ah, akrab dipanggil ibu Rofi, dulu semasa sekolah teman-temannya akrab memanggilnya Pipik. Beliau adalah anak bungsu dari empat bersaudara, lahir pada tanggal 25 Agustus 1966, di ujung timut pulau jawa yakni kota Gandrung "Banyuwangi". Beliau adalah putri dari K.H Misbah Syafi'i bin Imam Syafi'i dan Ibu Sumiyatun binti PawiroSuparto. Beliau terlahir dikalangan keluarga yang begitu agamis, oleh karena itu tak heran jika didikannya kepada kami juga seperti didikan yang ia dulu dapatkam dari kedua orang tuanya. Beliau adalah alumni santriwati dari Pondok Pesantren terkemuka di pulau jawa, yakni Pondok Pesantren Darussalam Blokagung Banyuwangi. Beliau menamatkan studinya sampai selesai disana. Dan ayahku bapak Muhammad Badri Suwito, adalah alumni santriwan di Pondok Pesantren Tarbiyatul Muriddin di Parijatah Wetan Srono Banyuwangi.
Lah, yang jadi pertanyaan kok bisa mereka ketemu? Wkwkwk tidak ada yang tidak bisa di muka bumi ini eaaaaaakkkk 😜😅😅😅

Heheh gini ceritanya, tempat ayahku menuntut ilmu adalah Pondok Pesantren milik kelurga ku K.H Nizar, jadi ayahku tahu tentang keluarga-keluarga ibuku. Dan ayahku ini termasuk salah satu santri teladan ceritanya wkwkw, mungkin ada comblang-comblangan kali yaaa 😂😂😂, ayah dan ibuku bersatu dalam ikatan pernikahan di tahun 1987. Dan dikaruniai empat anak:
  1. Fery Syahrullah
2. Muhammad Rouf Azizi
3. Ana Imroatul Husna
4. Indah Khoirun Nisa

Dan aku anak ketiganyaa... 😂😄

Oke guys, aku kira itu aja yaa tentang ibuku. Ibuku yang menjadi idola di hidupku. Aku tidak mengidolakan bintang-bintang lainnya layaknya orang pada umumya, yang mengidolakan sang bintangnya dan mengikuti serta meniru apapun tentang orang yang menjadi idolanya.yang aku idolakan ya ibuku, ibunda tercintaku. Jadi karena aku begitu mengidolakannya jadi aku akan terus berusaha untuk seperti ibuku, jadi istri yang baik dan ibu yang bisa mendidik anak-anaknya dengan baik dan penuh kasih sayang yang sungguh luar biasa. Semoga aku bisa seperti sang idolaku ini amiiiinnnn...

Jumat, 04 November 2016

Sejauh kaki melangkah kita tetap satu

Pengalaman yang sangat luar biasa bisa kenal orang-orang hebat seperti kalian teman. Walaupun kini kita sudah tak lagi berdiam di lembaga yang sama, ku harap kita tetap satu karena kita adalah keluarga. Hihihii

Kami pernah sama-sama berjuang mendidik anak bangsa di salah satu Yayasan Islam di kota Tembilahan, salah satu yayasan yang mendidik anak-anak di ilmu agama. Yaitu Madrasah Diniyah Takmiliyah Awwaliyah Fashatul Qura' di sore hari hingga malam sedangkan di pagi hari Pendidikan Anak Usia Dini Bina Generasi. Di lembaga itu mendidik dan menuntut anak untuk lancar dan menguasai ilmu agama serta fasih dalam melafalkan ayat suci Al-Qur'an.

Yaaa... Di sana lah tempatku mendidik anak-anak, proses belajar mengajar dimulai dari pukul
16.00 untuk belajar mata pelajaran yang berkaitan dengan keagamaan, seperti Aqidah Akhlak, Bahasa Arab, Sejarah Kebudayaan Islam, Fiqih, Tajwid, Al-Qur'an Hadist, Tahfidz, dll. Dan ketika jam sudah menunjukkan pukul 16.00 anak-anak sudah bersiap masuk ke kelas masing-masing dan menunggu guru bidang studi yang sudah dijadwalkan, dan pukul 17.40 anak-anak istirahat. Di waktu istirahat diluangkan anak untuk makan, dsb. Dan ketika jam telah menunjukkan pukul 18.00 anak-anak bersiap-siap untuk sholat magrib berjamaah dan kemudian dilanjutkan dengan magrib mengaji.

Begitulah kegiatan yang rutinitas dilakukan setiap harinya. Aku mulai mengajar sejak bulan maret, namun aku harus berhenti mendidik anak-anak dikarenakan keadaan fisikku yang kurang sehat. Jadi, aku mengurangi aktivitas ku diluar padatnya aktivitas kuliah ku. Aku mengambil keputusan untuk mengundurkan diri, ketika aku drop karena sakit dan sampai-sampai harus dirawat di rumah sakit selama seminggu. Jadi, keluarnya aku dari rumah sakit aku membuat keputusan untuk berhenti mengajar.

Banyak kenangan yang kami lewati bersama, baik bersama murid-muridku maupun teman-teman seperjuanganku yang tak lain adalah para pendidik. Rindu kalian semua...
Murid-murid kesayangan ibu, belajar yang rajin ya nak dikurang-kurangin ributnya.
Rindu kalian juga wahai teman seperjuangan...
Rindu Ibu Lulu, Ibu Ulya, Ibu Cahaya, Ibu Mariyati, Ibu Misna, Ibu Lidya, Ibu Misna, Ibu Ayu, Ibu Uzia, Ibu Susi, Ibu wiwin. Rinduuuuu......

Kamis, 03 November 2016

Menghapus yang terukir

Waktu itu telah berlalu, kisah itu telah selesai, rasa itu perlahan pergi...

Namun ... jiwaku ini rasanya masih saja terbawa akan kisah klasik itu, aku sudah mencoba lari sejauh mungkin, mencoba untuk tak kembali, mencoba untuk tak menolehnya lagi, dan mencoba untuk melupakan segalanya tentang nya.

Namun... Mengapa semua yang pernah terjadi susah ku hapus sebersih mungkin dari ingatanku. Oh Tuhan, hapuslah yang pernah terukir, sudahilah semua ini, sembuhkanlah dengan total kepahitan yang ku alami.
Aku telah melewati banyak hari tanpa nya, sudah juga melalui kisah lain dengan yang lain.

Namun... Kenapa dia tetap melintas. Mengapa rasa cintaku kepadanya sangatlah dalam . Ya Allah aku mohon hapuskan lah dalam ingatanku segala apapun yang pernah terukir, dan aku bisa melewati hariku dan merenggut kembali hariku sebelum hadirnya dia dalam hidupku.

Aku tidak bisa berlaku seolah biasa saja dan seolah tak pernah terjadi apa-apa, tapi aku tak bisa. Kenangan dan luka pahit yang aku terima sangatlah susah untuk aku sudahi dan aku lupakan dan membuangnya dari ingatanku.

Karena kenangan pahitku yang dulu, kini aku lebih waspada dan tidak dengan sembarang hati lagi dalam membuka hati dan memulainya dengan orang lain. Aku kini lebih berhati-hati dengan siapapun yang hadir dalam hidupku, bukan niat untuk menutup diri. Namun, aku lebih hati-hati saja dalam membuka hati dan lebih selektif lagi dalam hal seperti itu. Aku hargai siapapun yang hadir dan mengisi serta memberi canda tawa dihidupku. Tapi maaf, jika kau tanyakan hubungan yang jauh lebih serius. Tentu dengan tegas aku jawab, MAAF ! Aku masih belum bisa memulai kisah lagi sebelum luka lamaku benar-benar sembuh dan kepahitan itu hilang. Aku tidak ingin berada lagi pada kisah yang berakhir dengan ending yang begitu begitu saja, aku tidak mau jadi masa lalu hidup seseorang. Iya kalau seseorang itu mengingat dan menjadikan kita kenangan, yang tidak enak jika kita diingat hanya sebagai figuran semata. 


So, untuk siapapun yang pernah menebar benih luka di hidupku. Aku ucapkan ribuan terimakasih, karena dengan itulah aku dapat pengalaman dan warna hidup yang lebih berbeda yang bisa aku ceritakan dan kujadikan pelajaran. Aku tidak membencimu, namun aku tidak akan lagi-lagi membahasmu dan sangatlah tidak perlu tahu bagaimana tentangmu kini! 

I

Permata yang begitu berharga ditemukan

            Aku akan mengulas dan menceritakan tentang salah seorang sahabatku. Aku mempunyai seorang sahabat yang sangat ku sayangi, namanya Febriana Anisya Putri. Ya..  Memang dia sahabat terbaik yang pernah ku miliki dan yang Allah hadirkan di hidupku. Aku sangat beruntung dan sangatlah amat beruntung karena memiliki seorang sahabat yang begitu baik dan peduli terhadapku, hadir didalam kisah suka dan dukaku, hadir sebagai teman dimana aku mengadu kisah dan berbagi pilu dan sebagainya. Awalnya kami tidak saling kenal, kami bisa menjadi kenal dan dekat karena ternyata kami pernah sama-sama memiliki kenangan kisah percintaan yang amat pahit. 

        Yang jadi pertanyaan, lah kenapa? Apa hubungannya dengan kedekatan kalian? Apa yang membuat kalian bisa jadi dekat? ....

Tunggu guys, aku akan jelaskan. Dunia ini sangatlah luas, namun bagi kami dunia ini sempit. Mengapa? Karena kisah percintaan yang pernah sama-sama kami lalui memiliki alur dan cerita yang sama, bahkan yang membuat kami sakit hati pun adalah orang dengan profesi yang sama. Mulanya kami tidak saling membuka, namun entah kenapa kami jadi tahu kisah satu sama lain. Kami berbagi kisah, berbagi cerita. Dan mungkin karena kisah kami yang memang nyaris sama itulah yang membuat obrolan kami semakin menarik setiap harinya.

        Kami memiliki sifat yang hampir sama, gaya yang hampir sama, dan karakter juga nyaris sama. Setiap obrolan selalu memiliki kesan tersendiri, bahan yang menjadi perbincangan pun selalu asyik dan menyenangkan. Dan lucunya setiap kita chat dan jika kami membahas suatu perkara, di setiap akhir perbincangan kami harus ada quote yang menjadi akhir dan ending percakapan. Hahahahaa

         Intinya, aku bahagia dan sangatlah bahagia bisa memiliki seorang sahabat yang sekaligus menjadi kakak, seorang yang selalu mengarahkan aku jika aku salah dan tak segan menegurku langsung jika yang ku lakukan memang salah, dan yang terpenting dia selalu ada dalam keadaan apapun. Mengerti kondisi dan membangkitkan semangatku jika semangatku mulai redup. Dan itulah kami, kami saling menjaga satu sama lain, dan saling mengingatkan satu sama lain untuk sama-sama berusaha jadi pribadi yang jauh lebih baik lagi.

Quote dari aku ..... 

"Persahabatan bukan tentang mencari batu sebanyak-banyaknya, namun persahabatan itu ketika kau sudah mendapatkan permata yang begitu berharga."